Smart Home Terjangkau Kini Banyak Dilirik

Jakarta – Tren smart home semakin merakyat di Indonesia. Data terbaru menunjukkan bahwa sekitar 15,2 juta rumah tangga diperkirakan akan mengadopsi teknologi smart home pada tahun 2026 infraindo.org+4lifestyle.bisnis.com+4liputan6.com+4. Faktor utama pendorong tren ini adalah menurunnya harga perangkat seperti smart plug, smart bulb, smart lock dan robot vacuum, yang kini bisa dibeli mulai harga sekitar Rp 400.000–Rp 2 juta tekno.sindonews.com+1rumah-pintar.id+1.
Pandemi turut mempercepat kebiasaan pengguna terhadap teknologi rumah pintar. Banyak keluarga urban kini menginginkan efisiensi, keamanan, dan kenyamanan—seperti lampu otomatis, pengaturan suhu ruangan, dan kamera pengawas—yang bisa dikontrol lewat smartphone lifestyle.bisnis.com+2eraindonesia.com+2timesindonesia.co.id+2. Vendor lokal juga aktif memproduksi perangkat bersertifikasi IoT seperti Bardi dan Polytron yang lebih ramah di kantong dibandingkan merek global tekno.sindonews.com+11sindoshipping.com+11lifestyle.bisnis.com+11.
Perumahan pintar pun kini tak eksklusif untuk kalangan menengah ke atas. Di kawasan Jabodetabek dan Bekasi, pengembang properti menyertakan smart home sebagai bagian dari paket hunian harga di bawah Rp 1 miliar, bahkan sejak Rp 250 jutaan timesindonesia.co.id+6idntimes.com+6eraindonesia.com+6.
Meskipun potensi pasar sangat besar, tantangan tetap ada—mulai dari infrastruktur internet yang belum merata, biaya awal pemasangan, hingga literasi pengguna soal keamanan data dan penggunaan perangkat pintar infraindo.org+1eraindonesia.com+1.
Secara keseluruhan, smart home kini tak lagi sekadar gaya hidup, tapi mulai menjadi kebutuhan di era modern. Produk yang semakin terjangkau, dukungan vendor lokal, dan perubahan gaya hidup masyarakat menjadi kunci utama tren ini terus berkembang.